Pada hari Jumat dibulan Mei,
sebelum ramadan tiba, gue bareng keluarga pergi ke tempat ziarah di
Tasikmalaya, atau tempat tersebut biasa orang-orang menyebutnya dengan Pamijahan. Sebelum berangkat, sempat
terjadi drama antara gue dengan ibu, gue yg enggak mau repot membawa
barang-barang banyak, sementara ibu ribetnya pilih-pilih baju ganti, bukan
hanya bajunya sendiri, tapi juga baju adek-adek. Buat yg belum tau, gue itu punya 2 adek, laki-laki semua. Makanya, tiap ada foto perempuan di hp gue, ibu
selalu nanyain, “ini a, pacarnya?” padahal foto yg dilihatnya itu foto Chelsea
islan, hmm.. sepertinya ibu merasa bahwa gue cocok kalau pacaran dengan Chelsea
Islan kali ya, atau juga pikirnya “MASA SIH??”. Dasar si ibu, kebelet pengen punya anak
perempuan ini mah!
Ketika hendak berangkat, gue berusaha meyakinkan lagi agar baju-baju yg sudah dimasukan ke dalam tas agar tidak
dibawa saja, “lagian cuma semalam di sana, besok pagi juga langsung pulang
lagi!” kata gue kepada ibu sambil berbisik memakai mikrofon (ya enggak lah!). Dengan kata-kata se-serius mungkin gue berusaha
meyakinkan ibu, dan akhirnya baju-bajunya gak jadi dibawa. Betapa mudahnya
meyakinkan hati beliau, tapi kenapa begitu susah sekali saat meyakinkan hati
sang pujaan sih? Hh!
Gue berangkat mengendarai motor
bersama dua adik, dan ibu juga naik motor dengan suaminya yg juga berprofesi
sebagai bapak gue. Kami berangkat setelah salat jumat. Perjalanan dari Cianjur Selatan
menuju Tasikmalaya jaraknya lumayan jauh, kami berangkat sekitar jam satu
siang.
Ditengah-tengah perjalan, sekitar
daerah wisata Puncak Guha, Garut Selatan, tiba-tiba hujan turun, kami berhenti
untuk berteduh sekitar setengah jam, lalu berangkat kembali setelah hujan
lumayan reda.
Drama belum berakhir. Jalanan yg
tidak terlalu ramai, bahkan bisa dibilang sepi, gue melajukan kendaraan
lumayan cukup kencang, lalu tiba-tiba di depan ada salah satu mahluk yg
nyelongong ke tengah jalan, hati terasa deg-degan, perasaan was-was muncul antara
harus berhenti mendadak tapi jatuh ke aspal atau menancap gas sekencang
mungkin. Dan guepun memilih untuk melakukan gerakan kedua tadi, menancap gas dan alhamdulillah
tidak terjadi apa-apa. Gue berhenti setelah melewati mahluk aneh itu, berusaha
menenangkan dua adik yg sedang dibonceng, dan tentu juga untuk menenangkan diri
sendiri. Beberapa warga sekitar datang menghampiri untuk menanyakan keadaan
sambil berkata, “kalau di daerah ini harus hati-hati, kang, sering terjadi
begini!” setelah merasa tenang, sgue melanjutkan perjalan, dan berusaha melupakan
kejadian tersebut sambil berkata dalam hati, “DASAR SAPI GOBL*K!! GAK PERNAH
SEKOLAH!! GAK PERNAH BELAJAR IPS!!”
Drama masih belum berakhir. Masih
di sekitar Garut, hujan turun lagi, di antara kami tidak ada yg membawa jas
hujan, dan gue masih berusaha menghindari tatapan ibu yg kemungkinan berkata,
“APA MAMA BILANG, MAMA SELALU BENER, HARUSNYA BAWA BAJU GANTI KAAAN!!”. Tapi usaha menghindari tatapan itu
sia-sia, ibu gue tetap ngedumel walaupun tidak sambil menatap. Merasa durhaka
sekali ya gue ini. Huhu~
Sebuah perjalan panjang,
berangkat dari jam satu siang, dan karena banyak berhenti, kami sampai di
lokasi sekitar jam tujuh malam. O ya, sebenarnya kami tidak cuma berangkat
sekeluarga saja, tapi hampir sekampung,
tetapi yg lain berangkat menggunakan mobil. Alasan keluarga gue gak ikut naik
mobil adalah karena ibu tidak kuat pada bau seperti bensin, jadi kalau naik mobil bakalan sering mabuk-mabukan, bukan alkohol, tapi mabuk
kendaraan. Terjawablah sudah kan, alasan kenapa gue tidak mau naik mobil lagi,
ternyata faktor gen. Gue tukang mabuk juga. :')
Setelah salat isya, dan rombongan yg naik mobil tadi sudah datang, kami langsung melanjutkan perjalanan yg jaraknya lumayan membuat
betis seperti menjadi betis pemain sepak bola karena harus jalan kaki dengan
beberapa anak tangga yg lumayan cukup jauh, sejauh lagunya Caramel: Jauh kau pergi meninggalkan diriku.. di sini aku merindukan dirimu~
Ehehehehe :v
Ehehehehe :v
Tempat Pamijahan ini adalah lokasi
ziarah ke pemakaman Syekh yg dulu menyebar Agama Islam, salah satu yg paling
dikenal di sana adalah makam Syekh Abdul Muhyi. Konon katanya Syekh Muhyi ini
dulunya berasal dari Gresik, lalu berangkat meninggalkan Gresik untuk mencari
Gua sebagai mandat yg diterimanya dari Syeh Abdul Ra’uf, gurunya. Kalau kalian
mau tau cerita lengkap tentang Syekh Abdul Muhyi, atau siapa tau kapan-kapan
bisa ziarah ke pamijahan ini, bisa googling
dengan kata kunci “Sejarah Waliyullah Syekh Abdul Muhyi Pamijahan”, ya.
Sebenarnya ada beberapa makam yg
bisa dikunjungi, tapi kami hanya ziarah dan berdoa di satu tempat,
kemudian melanjutkan lagi perjalanan yg cukup jauh untuk memasuki gua. Gua ini
berada diantara kaki Gunung Mujarod, sekarang lebih dikenal dengan nama Gua Safarwadi Pamijahan, dan biasanya
para peziarah sering mengunjungi gua ini setelah sebelumnya melakukan ziarah ke
makam Syekh Abdul Muhyi.
![]() |
Sebelum Memasuki Pintu Masuk Goa - coretan-fuad.blogspot.com |
Sekitar jam 11 malam, kami sudah berada di pintu masuk gua. A Badru, ustad dari pihak rombongan kami melafalkan adzan terlebih dahulu sebelelum memasuki gua. Saat masuk, gue pikir tidak terlalu dalam, tapi ternyata di dalamnya terdapat ruang-ruang yg besar, ada tempat yg dulu katanya dijadikan sebagai masjid, ada sebagai dapur, kamar tidur, tempat mandi bahkan ada air yg terus mengalir tanpa henti, atau ada yg menyebutnya sebagai ‘air zam-zam-nya’ tempat tersebut. Luas sekali. Karena udara yg masuk tidak terlalu banyak, ditambah lampu petromak yg lumayan bikin keringetan, napas gue sampai terasa engap, tapi gue berusaha menahannya karena panas di dalam gua masih tidak ada apa-apanya dibanding panasnya ketika gua melihat elo dengan yg lain. "......."
pintu masuk - tipswisatamurah.com |
Selain di dalamnya ada
ruang-ruang yg udah gue sebutkan tadi, juga ada beberapa ruang seperti jalan namun
ketika didekati jalan tersebut buntu, hanya dinding dari batu atau tanah. Konon
katanya beberapa ruang tersebut ada jalan yg menuju Mekkah, Surabaya, Ampel dan
lainnya, namun hanya orang tertentu yg bisa ‘melakukan perjalan’ dari jalan
tersebut. Apakah benar ada hal seperti itu? Kita bisa berpindah dari satu tempat
ke tempat lainnya? Kalau gue boleh mencoba, gue ingin mencoba untuk mencari jalan
menuju hatimu, boleh? Hmmm.. wkwkwkwk
MINTA DIGAPLOK YA!!
di dalam gua - dok. pribadi |
Jujur saja, ini baru pertama kali gue memasuki gua seluas ini, perasaan gue ketika di dalam gua tersebut
seperti kembali ke ruang-ruang di masa lalu, ya, walaupun belum tentu bayangan
masa lalu gue dengan kenyataanya di masa lalu itu berbeda. Tapi, menurut
yg diceritakan orang yg mengantar kami, atau dalam bahasa gaulnya Guide Tour, mulai dari bagian-bagian
ruang khusus dalam gua tersebut sampai seluruh ceritanya sangatlah seperti
membawa gue kembali ke masa lalu. Sungguh mengagumkan kisah saat dulu Syekh
Muhyi melakukan perjalanan dalam pencarian gua yg gue kunjungi saat ziarah ini.
Sekitar jam duabelas malam, kami
keluar dari dalam gua, sepanjang
perjalanan mulai dari sebelum berangkat sampai keluar dari gua, sangat banyak
berjejer berbagai jualan mulai dari baju, oleh-oleh, pernah-pernik dan lainnya.
sepanjang jalan banyak yg jualan - dok. pribadi |
Karena tidak memungkinkan untuk melakukan perjalanan pulang di malam hari, akhirnya kami memilih untuk beristirahat di sebuah ruang
umum dekat masjid, udaranya sangat dingin, kami berkumpul untuk istirahat. Dan paginya,
setelah salat subuh, kami belanja oleh-oleh khas pamijahan, kemudian setelahnya melakukan perjalanan lagi untuk
pulang, ke rumah.
4 Comments
Kalimat "gua melihat elo dengan yg lain" itu bukan melihat sapi (yang mau ditabrak) dengan sapi lainnya, kan? Wqwq.
BalasHapusOmong-omong, awalnya saya menduga yang hampir bikin kecelakaan itu setan atau sekelebat bayangan hitam gitu. Ternyata hewan yang menyeberang sembarangan. :(
wkwkwk bukan pak.
Hapusya namanya juga usaha untuk tidak mudah ditebak. semoga berhasil
Ini curhatan di dalam curhatan ini mah namanya. Btw Dian lagi ngegebet sipa sih kok kayaknya surem amat? Sini belajar sama gue!
BalasHapusenggak ah, udah punya. wqwqwq
HapusPosting Komentar
Terima kasih untuk waktunya, berikan komentarmu di sini.